Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahKepahiang

Musyawarah Desa Desa Tebat Laut: Mengatasi Tantangan Pembangunan Infrastruktur

45
×

Musyawarah Desa Desa Tebat Laut: Mengatasi Tantangan Pembangunan Infrastruktur

Sebarkan artikel ini

KEPAHIANG, RELASI PUBLIK – Musyawarah Desa sebelum pelaksanaan pembangunan fisik di Desa Tebat Laut, Kecamatan Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang untuk Tahun Anggaran 2024 sukses dilangsungkan pada Rabu, 8 Mei 2024, di Balai Desa Tebat Laut. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Tebat Laut beserta jajaran perangkat desa, Ketua BPD dan anggotanya, tokoh masyarakat, tokoh agama, Camat Seberang Musi, Sekcam Seberang Musi, Kepala Seksi Dinas PMD Kabupaten Kepahiang, Babinsa, Babinkamtibmas, serta Karang Taruna.

Pada tahun 2024, Desa Tebat Laut berencana membangun rabat beton sepanjang 280 meter kubik dengan alokasi dana sebesar Rp. 180.000.000. Proyek ini akan dilaksanakan di Dusun 3.

Kepala Desa Tebat Laut, Nopriansah, menjelaskan kepada wartawan bahwa pembangunan rabat beton ini akan sangat membantu masyarakat desa dalam aktivitas pertanian, terutama dalam produksi kopi dan lada. Dengan adanya rabat beton, aksesibilitas dalam mengeluarkan hasil pertanian akan meningkat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Penyelenggaraan musyawarah desa ini menunjukkan komitmen dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan desa. Keberhasilan pembangunan dan implementasi program-program pembangunan desa memerlukan dukungan serta keterlibatan semua pihak, baik dari pemerintah desa, lembaga masyarakat, maupun masyarakat itu sendiri.

“Diharapkan bahwa proyek pembangunan rabat beton ini tidak hanya akan memberikan manfaat jangka pendek bagi masyarakat, tetapi juga akan menjadi investasi jangka panjang dalam pembangunan infrastruktur desa. Keberhasilan proyek ini juga diharapkan dapat menjadi sorotan positif di tingkat nasional, menjadi bukti nyata dari upaya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat lokal,” tutup Nopriansah.

(Dilaporkan oleh Roby Holanda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *