Bengkulu Selatan relasipublik.com Dari 1 Triliun lebih APBD Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2024 ini, selain ada kewajiban menghibahkan dana APBD sebesar 40 Miliar untuk penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan juga mempunyai beban pembiayaan wajib yang harus dipenuhi.
Dari postur APBD 1 Triliun tersebut, yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sebesar kurang lebih 583 Miliar, yang didalamnya terdapat belanja wajib pegawai yang harus dibayar yaitu sebesar 460 Miliar. Jadi dari sisa belanja pegawai inilah yang bisa dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan untuk membiayai pembangunan yaitu sebesar 123 Miliar. Oleh sebab itulah Bengkulu Selatan dikategorikan sebagai daerah dengan dengan kapasitas fiskal rendah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bappeda Litbang Bengkulu Selatan Fikri Al Jauhari, S.STP, MM di kegiatan Musrenbang Kecamatan Pasar Manna, Selasa (23/1/24). Dikatakan Fikri bahwa karena keterbatasan kamampuan Fiskal Bengkulu Selatan maka Pemerintah dituntut untuk kreatif mencari alteranatif pembiayaan diluar APBD atas banyaknya usulan perencanaan pembangunan.
Satu yang dicontohkan Fikri adalah pembangunan Tebat Gelumpai yang saat ini dan terus berjalan dilakukan pembangunannya oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWS Sumatera VII). Revitalisasi Tebat Gelumpai menjadi contoh upaya keras Pemerintah Kabupaten untuk mencari alternatif pembiayaan dalam pembangunanan yang dikategorikan memiliki fungsi strategis.
“selain itu juga sebagai daerah tangkapan air, tebat Gelumpai juga menjadi salah satu potensi pariwisata yang menjanjikan. Pembangunan yang bersifat strategis inilah yang terus kami upayakan dan usulkan berulang-ulang ke BWS” ujar Fikri
Selain itu Fikri juga memastikan bahwa usulan pembangunan Pelabuhan Pasar bawah Level II selalu gencar dilakukan Bupati Gusnan Mulyadi melalui pembiayaan Pemerintah Pusat, Fikri juga menyatakan rasa optimisnya bahwa usulan itu akan diterima dan terlaksana melelui Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Hampir sama dengan apa yang disampaikan Fikri, Bupati Gusnan Mulyadi juga mengatakan bahwa upaya pembangunan tebat Gelumpai gencar beliau upayakan melalui tiga Kementerian sekaligus dan hal ini berbuah manis dengan terealisasinya revitalisasi tebat gelumpai melalui program kegiatan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWS Sumatera VII).
Dan Tidak hanya itu, saat ini sudah terealisasi pembangunan jalan Matai Kedurang yang pembangunannnya dibiayai oleh Pemerintah Pusat.
Infratsruktur jalan ini berpotensi besar menjadi gerbang pembuka ekonimi baru bagi masyarakat Bengkulu Selatan khususnya masyarakat di wilayah Bunga Mas, Kedurang dan sekitarnya.
Hingga saat ini, Bupati Gusnan juga terus intens melaksanakan upaya dan lobi kepada pemerintah pusat melalui Kementerian-Kementerian yang membidangi untuk mengarahkan pembangunan-pembangunan dari sumber pembiayaan APBN ke Kabupaten Bengkulu Selatan, Beliau mengandaikan dengan istilah yang kerap di pakai di Bengkulu Selatan ini.
“amun dapat tumban masak, itu la hebat nian, bisa jadi buah tumban yang kita dapat itu tukiak dengan tupai atau lah ulatan, makau kitau butuh penjuluak, amun ndik dijuluak kecil kemungkinan kitau dapat buah tumban iluak, la dijuluakpun belum tentu pacak dilebung dan masak alap” ini artinya kalau tidak diupayakan melalui pemerintah pusat dengan intens melakukan lobi-lobi ke beberapa jaringan, hal yang hampir tidak mungkin akan mendapatkan perhatian dan prioritas pembangunan dari pemerintah pusat, Ungkap Bupati Gusnan.
Sebagai informasi, pada Musrenbang kali ini ada beberapa usulan yang masuk dan sudah diinput oleh OPD-OPD pengampuh di wilayah Kecamatan Pasar Manna diantaranya adalah pembangunan jembatan penghubung Desa Batu Lambang ke Desa Melao.
Dan juga pembangunan jalan hotmik wilayah Gunung Mesir, Padang Sialang, Pembangunan IPAL KOMUNAL di Ketapang Besar, pembangunan Plat Duiker di Tanjung Mulia, Pembangunan rabat beton untuk Tanjung Mulia, Gunung Mesir, Padang Sialang, Pasar Bawah dan Ketapang Besar.
Juga Pembangunan Siring Pasang jalan lingkungan Kelurahan Belakang Gedung, Gunung Mesir, Ketapang Besar, Pasar Bawah, Tanjung Mulia, Batu Lambang dan Pasar Mulia, Pembuatan dan rehab pagar TPU di Desa Batu Kuning, Pembuatan jalan sentra produksi di Kelurahan Tanjung Mulia dan Pasar Bawah.
Selain itu juga Rehab berat gedung kantor Kelurahan Gunung Mesir, Pasar Mulia, Padang Sialang juga termasuk Kantor Camat Pasar Manna, Bedah rumah untuk Batu Kuning dan Ketapang Besar, Pengadaan lampu jalan tata surya Kelurahan Belakang Gedung, Padang Sialang, Pasar Bawah dan Tanjung Mulia serta Pengadaan konteiner sampah di Padang Sialang, Pasar Bawah dan Tanjung Mulia.(HD)