Bengkulu Selatan – Relasipublik.Com – Ketua Aliansi Selamatkan Bengkulu Selatan (ASBS) Herman Lufti meralat laporkan dugaan penyimpangan dana dalam pembangunan gedung covid yang dibangun dengan anggaran mencapai 31 miliar lebih sesuai dengan permintaan netizen bahwasannya harus fokus dengan pembangunan gedung covid. Kamis, 10/04/2025.
Laporan tersebut diajukan ke Kejaksaaan Negeri Bengkulu Selatan setelah ditemukan berbagai kerusakan fisik pada bangunan yang belum lama diresmikan. Dinding gedung yang seharusnya kokoh dan tahan lama itu kini tampak retak di berbagai bagian, memunculkan kecurigaan bahwa pembangunan tidak dilakukan sesuai spesifikasi.
“Dengan anggaran sebesar itu, seharusnya kualitas bangunan jauh lebih baik. Tapi kenyataannya, dinding sudah banyak yang retak padahal gedung belum lama digunakan dan kami minta supaya dalam penyelidikannya betul-betul dapat dilakukan dengan profesional atas apa yang telah dilakukan oleh kontraktor CV. Roda Intan dan juga diduga ada keterlibatan inisial RJ.ungkap lufti.
Pihaknya menduga ada indikasi kuat praktik korupsi atau mark-up anggaran dalam pelaksanaan pembangunan gedung covid tersebut. Ia pun mendesak aparat penegak hukum segera melakukan audit dan investigasi mendalam terhadap pihak-pihak terkait, mulai dari pelaksana proyek hingga pejabat yang mengesahkan anggaran.
“Kami juga meminta agar pihak Kejaksaan maupun Kepolisian menindaklanjuti laporan ini dengan serius. Ini menyangkut uang rakyat dan pelayanan publik di masa krisis,” tegasnya.
Disisi lain pihak Kejaksaan Negeri Bengkulu Selatan mengatakan “laporan sudah kami terima yang telah disampaikan oleh ASBS, dalam hal ini laporan sudah kami terima dan ini akan kami serahkan kepada pimpinan kami untuk ditindaklanjuti,”tutup Elman.
Hingga berita ini di terbitkan konfirmasi dengan pihak terkait terus di upayakan.(HD)
